21 Agustus 2012

CANON EF 40MM F/2.8 STM


Features
  • STM - Continuous Autofocus for Shooting Video  
  • Bright f/2.8 Aperture  
  • Lightweight 4.6 oz Lens  
  • Unobtrusive--Less Than 1" Long  
  • Aspherical Element--High Image Quality  
  • Optimized Coatings Reduce Ghost & Flare  
  • Exceptional Color Balance  
  • 7-Blade Diaphragm for Beautiful Bokeh  
  • Close Focusing to 11.81"  
  • 64mm Equivalent If Used on APS-C Camera  
Filter Size52mm 
Lens MountCanon 
Lens CompatibilityCanon APS-C and Full Frame 
Lens TypeStandard Fixed 
Lens MotorYes 
Weight130g 
Minimum Focus Distance11.81" (30.00 cm) 
Angle of View57.3° 
Groups / Elements4 / 6 
Aperture Blade
Dimensions (W x H x D)Approx. 2.7 x 0.9" (6.86 x 2.29 cm) 
http://www.bhinneka.com/products/sku00612302/canon_ef_40mm_f_2.8_stm.aspx


CANON EF 40MM F/2.8 STM merupakan lensa terbaru dari canon yang rilis bulan Juli 2012, saya penasaran dengan lensa ini dari review yang sudah ada sebelumnya. Dengan harga yang cukup terjangkau untuk lensa fix yang bukaannya cukup besar maka dari itu saya memutuskan untuk membeli dan mencoba lensa ini, dari hasil percobaan saya lensa ini sangat praktis, mudah dibawa-bawa karena ukurannya yang cukup kecil, material body lens ini cukup kokoh dengan mount sudah terbuat dari besi seperti lensa fix canon sebelumnya EF 50 mm F/1,4 USM. Dilihat dari sisi kinerja, lensa ini mempunyai sistem STM (Stepping AF Motor) sehingga putaran fokus lebih halus dan sangat cocok bagi penggemar videography. Hasil foto yang dihasilkan dengan bukaan besar F2,8 menghasilkan BOKEH yang cukup baik, sehingga lensa ini merupakan lensa wajib ke dua bagi penggemar potrait dan videography setelah 50 mm f1,8 dan f1,4. Contoh foto di bawah menggunakan kamera Canon 450D plus lensa CANON EF 40MM F/2.8 STM.










01 Agustus 2010

Studio mini buatan sendiri






Terinspirasi dari sebuah majalah fotografi, akhirnya saya mencoba untuk membuat studio mini untuk motret still life di rumah bahannya dari kardus bekas, yang saya gunakan adalah kardus TV 21 inc, kemudian 3 sisinya kita lubangi membentuk kotak, kemudian ditempeli kertas A4 di sisi kanan dan kiri, terus bagian dalamnya ditempelkan karton putih atau warna lain sesuai keinginan, di bagian dalam sisi atas diberi lembaran aluminium foil gunanya untuk memantulkan sinar flash, proses selesai, studio mini siap digunakan.

Trigger YN04II




Alat ini sangat membantu kita dalam hal penggunaan flash pada posisi Off shoe(flash eksternal tidak terpasang pada body kamera), yaitu saat pemotretan ala still life, strobist dll. Apalagi flash yang digunakan adalah flash manual yang tidak memiliki fungsi slave dsb. Penggunaan alat ini sangat mudah, untuk seri YN04II transmitter memiliki dudukan hot shoe ditujukan untuk pengguna strobist yang masih menginginkan ada flash diatas kamera untuk melakukan fill in, maupun tehnik bouncing. Jarak maksimum trigger dalam percobaan saya kurang lebih 5-6 meter tanpa halangan kalau nembus tembok belum coba, soalnya motretnya diruangan saja. Alat ini banyak dijual di bursa http://bursa.fotografer.net/index.php dengan harga yang cukup terjangkau.

29 Juli 2010

Canon EF 75-300mm f/4-5.6 III USM





Lensa ini adalah lensa zoom dengan range 75-300 mm, jadi yang suka foto-foto candid jarak jauh, binatang dll bisa mencoba lensa ini, kelebihan lensa ini suaranya tidak ribut karena menggunakan sistem ultrasonic. Setelah mencoba lensa ini hasil foto yang dihasilkan di range 200mm ke atas biasanya agak soft dan juga agak kurang tajam, tapi itu tergantung orangnya kalo sudah terbiasa akan tahu juga selanya. Jadi yang tangannya sering goyang" awalnya pasti agak sulit menggunakan lensa ini di range 200 keatas karena belum dilengkapi IS (image stabilizer). Foto kedua saya ambil pada range 75mm just resize saja, dan foto ketiga saya ambil dirange 300mm just resize.

Tronic TR 20






Flashku bertambah lagi, walaupun murah flash ini sudah sangat membantu saya dalam praktek" teknik pencahayaan atau strobist istilah kerennya, flash TR20 adalah flash yang digunakan secara manual jadi jangan tanya masalah TTL kalo pake flash ini tapi pake perasaan saja, penggunaanya mudah tinggal pasang 2 buah batterai AA geser power ke on tunggu 3-7 detik siap deh. Flash ini hanya bisa bounce ke atas (tidak bisa geleng-geleng), setelah saya test recycle time flash ini agak cepat jika menggunakan batterai sanyo eneloop. Harga flash TR-20 sangat terjangkau bagi kelas pemula dan bisa anda dapatkan di bursa Fotografer.net, di atas ada beberapa contoh foto test pertama kali pake flash ini. Salam

Tamron AF 18-200 f3.5-6.5 Di-II





Berekreasi dengan keluarga sangatlah menarik jika kita sempat untuk membawa alat fotografi untuk merekam moment" penting saat itu, untuk itu saya memilih menggunakan lensa Tamron AF 18-200 f3.5-6.5 Di-II karena rangenya yang cukup bagus bisa standar wide juga standar zoom bahasa kerennya lensa all around jadi saya tidak perlu gonta ganti lensa karena sudah repot bawa anak, heheheheh, namun kekurangan lensa ini sangat sulit untuk menemukan fokus pada ruangan dengan cahaya minim kecuali dengan settingan manual fokus, kelebihannya untuk foto-foto outdoor lumayan tajam. Foto kedua dan ketiga diambil pada posisi duduk yang sama di sebelah kiri atas panggung arena lumba" gelanggang samudera ancol.

27 Juli 2010

Belajar Strobist




Saya banyak melihat foto di forum-forum yang menampilkan suatu gambar dengan berbagai macam teknik pencahayaan, saya pun penasaran apa teknik, dan bagaimana cara melakukannya, dengan bantuan om google akhirnya saya menemukan "strobist berasal dari kata strobe, yang dalam istilah fotografi berarti alat yang memproduksi cahaya secara terus menerus. Dengan bahasa yang lebih populer Strobist adalah fotografer yang senang menggunakan flash (blitz) secara off-camera. Jika umumnya, di masa sebelumnya orang menggunakan flash dengan cara diletakkan diatas hot-shoe kamera, maka para strobist menggunakan flash dengan jarak tertentu dari kamera. Bagaimana caranya?

Alat yang paling dibutuhkan untuk menggunakan flash secara off-camera adalah mekanisme wireless trigger (pemantik nirkabel). Pada beberapa kamera dan flash modern, kemampuan nirkabel ini sudah ada secara integrated. Di sistem Nikon di sebut sebagai CLS (Creative Lighting System) sementara di sistem Canon disebut sebagai E-TTL (Evaluative - Trough The Lens). Jangan artikan secara harfiah istilah CLS dan E-TTL, karena bisa membuat bingung artinya, lebih baik ikuti penjelasan berikut ini.

Sistem pemantik nirkabel ini berfungsi untuk menyalakan flash secara sinkron ketika kita menekan tombol shutter pada kamera. Jadi flash akan menyala ketika kita menekan shutter selayaknya flash tersebut berada di dudukan hot shoe di kamera. Uniknya, kita bisa mensinkronisasi lebih dari satu flash bersamaan sekaligus dalam suatu pemotretan. Untuk sebuah foto fashion yang dilakukan outdoor, bisa dibutuhkan 3-5 flash (bahkan bisa lebih banyak) yang dinyalakan secara off-camera. Alat wireless trigger ini umumnya menggunakan gelombang radio atau sinar infra merah untuk menyalakan flash slave (budak atau flash lain yang harus tunduk pada flash utama).

Pada generasi fotografi yang masih menggunakan film, sudah ada trigger yang menggunakan cahaya sebagai trigger. Alat ini umum dikenal sebagai mata kucing (synchro eye) yang berbasis pada pencahayaan flash dari master yang segera diikuti oleh slave-nya. namun penggunaan mata kucing hanya terbatas di studio saja, karena kepekaan mata kucing ini tidak akan bekerja pada lokasi outdoor".
Jika anda ingin mengeksplore lebih jauh silahkan kunjungi web ini http://idstrobist.multiply.com/

by bharata on Sun Jan 25, 2009 11:45 am
http://citizenimages.kompas.com/forum/viewtopic.php?f=59&t=11

Foto-foto diatas bukan foto ane, ngambil sampel aja di google. Salam